PERANAN
KOPERASI
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh
orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan
berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Dalam
peranan atau kinerjanya, terdapat empat jenis keadaan persaingan dalam koperasi
yaitu Di Pasar Persaingan Sempurna , Persaingan Monopolistik, Persaingan
Monopsoni, dan Persaingan Oligopoli. Untuk lebih memahaminya, langsung saja
kita masuk dalam pembahasan ini.
KOPERASI DALAM PERSAINGAN SEMPURNA
A. Hakikat Persaingan Sempurna
Persaingan
sempurna merupakan keadaan dimana Barang dan jasa yang dijual di pasar ini
bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik.
Persaingan sempurna adalah struktur pasar yang paling banyak digunakan oleh
ahli ekonomi. Model persaingannya merupakan dasar analisis dan riset terapan
yang luas. Adapun karaktersitik yang menyebabkan terjadinya persaingan sempurna
dalam suatu pasar atau industri adalah sebagai berikut:
1. Jumlah
pembeli dan penjual yang besar/banyak.
Jumlah yang besar
merupakan gambaran struktur dasar pasar persaingan sempurna. “Besar” disini,
tidak mengacu pada jumlah tertentu. Akan tetapi, harus ada cukup perusahaan
sehingga masing-masing perusahaan, sebesar apapun, hanya memasok sebagaian
kecil dari jumlah keseluruhan yang mempengaruhi pasar. Akibatnya, tingkat
produksi perusahaan (kapasitas penuh atau tidak berproduksi sama sekali), tidak
akan berpengaruh besar pada harga pasar.
2. Seluruh
perusahaan menjual produk yang identik (Homogenitas produk).
Pembeli menganggap
produk suatu perusahaan sama dengan produk perusahaan lainnya. Dalam benak
pembeli, produk setiap perusahaan dipandang sebagai subsitusi yang sempurna
bagi produk perusahaan manapun dipasar.
3. Perusahaan
bebas masuk dan keluar (Free Entry And Exit).
Tidak ada
hambatan untuk masuk ataupun keluar dari pasar, baik bagi perusahaan mapun
sumber-sumber daya yang digunakan (seperti keuangan, teknologi dan sebagainya).
Walaupun untuk masuk atau keluar pasar mungkin memerlukan waktu,
perusahaan-perusahaan pada struktur persaingan bebas memiliki kebebasan untuk
memilihnya. Asumsi ini dapat menjamin kinerja yang efisien dari perusahaan-perusahaan
dalam pasar yang kompetitif
4. Pengetahuan
yang sempurna dari pembeli dan penjual.
Pembeli
maupun penjual diasumsikan memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai kondisi
pasar. Informasi dapat diperoleh secara cuma-cuma.
Dalam jangka panjang dapat
diharapkan (dengan asumsi bebas masuk dan keluar dari pasar) keunggulan
kompetitif dapat tercipta dengan introduksi inovasi terbaru. Tetapi perusahaan
perseorangan dan perusahaan-perusahaan lain yang non koperasi akan melakukan
hal yang sama, sehingga koperasi tidak mempunyai keunggulan khusus. Oleh karena
itu koperasi harus meningkatkan kemampuan inovatifnya dengan laju yang lebih
cepat daripada perusahaan saingannya. Hanya dengan cara seperti itu koperasi
dapat mempunyai keunggulan pelayanan kepada anggotanya dibanding pesaingnya
baik dalam jangka pendek maupun panjang. Kondisi keunggulan jangka panjang dari
keanggotaan koperasi adalah lebih sulit untuk direalisasi oleh koperasi,
terutama di negara-negara sedang berkembang. Banyak ahli teori koperasi yang
pada akhirnya berkesimpulan bahwa dalam pasar persaingan sempurna koperasi
tidak dapat memberikan kelebihan/ keunggulan dibanding dengan Perusahaan Non
Koperasi.
Di Pasar Monopolistik
adalah bentuk dari organisasi pasar, dimana hanya ada satu perusahaan atau
penjualan suatu produk di pasar yang bersangkutan.
Dari sudud cakupan, monopoli ada yang bersifat lokal, regional, dan nasional.
misal yang bersifat lokal : KUD sebagai penyalur tunggal kredit usaha tani
(KUT) dan pupuk. ynag bersifat regional : dapat di lihat dalam penyediaan air
minum bersih di mana di monopoli oleh perusahaan daerah air minum (PDAM).
Sedangkan yang bersifat nasional : mopoli di bidang layanan pos, telepon,
telegram, dan listrik.
B Dipasar
Oligopoli
Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual)
yang menguasai pasar, baik secara independen maupun secara diam-diam bekerja
sama.
Banyak koperasi di pasar-pasar lokal yang telah berintegrasi vertikal atau
pasar-pasar yang lebih besar dimana perusahaan-perusahaan yang telah mapan
masih sangat terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi telah berada di
struktur pasar oligopoli yaitu struktur pasar dengan hanya terdapat beberapa
penjual yang menyebabkan kegiatan penjual yang satu mempunyai peranan penting
bagi penjual yang lain. Integrasi vertikal yang dilaksanankan oleh perusahaan
koperasi atau perusahan-perusahaan lainnya di samping sebagai upaya
meningkatkan efisiensi perusahaan, juga untuk menghindari persaingan yang ketat
antar PENJUAL.
Contoh-contoh koperasi yang ada di
masyarakat
Koperasi adalah perserikatan dagang
jual beli barang kebutuhan hidup sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan
anggotanya dengan harga pantas, yaitu harga yang tidak mengambil nilai untung.
Ada banyak jenis koperasi yang ada di indonesia.
Jenis-jenis koperasi itu bisa dikelompokan dari bermacam bidang usahanya.
Berikut ini merupakan contoh
koperasi di indonesia.
a. Koperasi
Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang fungsinya kurang lebih sama dengan
bank.
Bedanya, koperasi simpan pinjam tidak mengambil keuntungan atau bunga dari si
anggota peminjam.
Sejumlah uang benar-benar dipinjamkan dengan tujuan membangun usaha sesuai kesepakatan
yang dibuat sebelumnya.
Misalnya, si Anto ingin mendirikan usaha, tetapi tidak mempunyai modal yang
cukup. Si Anto mendaftarkan diri sebagai anggota koperasi dengan
mempresentasikan usaha yang akan dikelola serta kesanggupan dalam pengembalian modal.
setelah usahanya lancar dan modal dikembalikan, si Anto dapat menyimpan
keuntungan di koperasi tersebut.
b. Koperasi
Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya adalah orang yang bergerak di
bidang produksi barang.
Yaitu, usaha kecil sampai menengah (UKM) yang didirikan home industri.
Kegiatannya adalah pengadaan bahan baku.
Contoh koperasi produsen, misalnya
di desa Karang, banyak warganya yang bergelut dalam produksi kerajinan kayu
jati. Warga-warga tersebut bisa membentuk sebuah kelompok koperasi. Kelompok
koperasi yang dimaksud memiliki tujuan agar mereka sama-sama bisa memajukan
usaha kecilnya tersebut. Jika ada seorang anggota yang kehabisan modal, bisa
dipinjami dulu. Selain itu, jika ada seseorang kesulitan mencari pasar dalam
menjual produk, koperasi bisa membantu memasarkan poduknya.
c. Koperasi
Pemasaran
Koperasi pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan dan
pemasaran produk atau jasa anggota koperasi itu.
Tujuannya adalah untuk mempermudah anggota koperasi, terutama produsen yang
tidak mempunyai pasar untuk menjual hasil usahanya.
Contoh koperasi pemasaran, misalnya
desa Bambo merupakan produsen kerajinan bambu. Koperasi pemasaran ini bisa
menawarkan jasanya. Jasa yang ditawarkannya yaitu untuk memasarkan hasil
produksi kerajinan bambu tersebut ke pasar yang lebih luas. Dengan demikian, si
produsen tidak perlu repot lagi mencari pasar. Produsen tersebut selanjutnya
memasrahkan pemasaran produknya kepada koperasi pemasaran itu.
REFRENSI